UNIX dan LINUX
merupakan dua jenis
sistem operasi yang dapat dianggap serupa jika dilihat dari sudut
pandang pengguna, namun pada dasarnya kedua sistem operasi ini
berbeda. Kernel kedua sistem operasi ini memiliki struktur yang
berbeda dan juga membutuhkan device driver yang berbeda. Sistem
operasi Linux merupakan software yang benar-benar bersifat open
source, sementara implementasi UNIX tidak demikian.
Sistem operasi UNIX
asli dikembangkan oleh AT&T (American Telephone and Telegraph
Company) pada tahun 1969. Pada tahun 70-an, AT&T melisensi sistem
operasi dan source code ini pada banyak perusahaan komersil,
pemerintah Amerika Serikat dan juga institusi pendidikan. Banyak
variasi yang telah dikembangkan di luar AT&T, sebagian reaksi
dari peningkatan kontrol perusahaan dan juga peningkatan biaya
lisensi.
Sebagian besar
implementasi UNIX tidak bersifat open source, yang merupakan
perbedaan utama di antara UNIX dan Linux. UNIX seringkali dijual
dengan lisensi terbatas yang menyertakan biaya yang cukup mahal per
pengguna (per user) atau per situs (per site). Kebalikannya, sistem
operasi Linux didistribusikan secara bebas beserta source code-nya di
bawah lisensi GNU General Public License (GPL).
Di sisi lain, kernel
Linux dibuat oleh Linus Torvalds, dan didistribusikan di bawah
lisensi GNU GPL. Kernel Linux secara umum lebih kecil dan lebih
efisien dibandingkan dengan sebagian besar kernel UNIX, didesain
sedari nol untuk sangat menyerupai UNIX. Walau begitu, device driver,
file system dan bagian sistem operasi lainnya cukup berbeda. Oleh
karena itu, sistem operasi UNIX dan Linux akan membutuhkan driver
berbeda, dan tidak dapat saling kompatibel satu sama lain.
Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar